Fase awal budidaya lele seringkali menjadi penentu utama keberhasilan. Perawatan Benih yang salah pada masa kritis ini adalah penyebab utama kematian massal, yang mengakibatkan kerugian besar. Strategi paling vital adalah memastikan benih lele beradaptasi dengan lingkungan kolam baru tanpa stres yang berlebihan. Adaptasi suhu dan air harus dilakukan secara bertahap.
Langkah pertama dalam Perawatan Benih yang tepat adalah aklimatisasi. Setelah benih tiba, biarkan kantong plastik yang berisi benih terapung di permukaan kolam selama $\approx$ 15-30 menit. Kemudian, buka kantong dan campurkan air kolam sedikit demi sedikit. Proses ini menyamakan suhu air di kantong dengan kolam sebelum benih dilepas perlahan.
Kualitas air kolam adalah kunci dalam Perawatan Benih. Jaga pH air di kisaran netral (6.5-8) dan suhu air stabil (26-30°C). Air kolam yang terkontaminasi atau memiliki fluktuasi suhu ekstrem akan membuat benih lele rentan terhadap penyakit. Lakukan treatment air kolam dengan probiotik sebelum penebaran untuk menciptakan ekosistem yang sehat.
Manajemen pakan pada tahap Perawatan Benih juga harus diperhatikan. Benih lele yang baru ditebar sebaiknya dipuasakan selama $\approx$ 24 jam agar beradaptasi dan mengosongkan perut. Setelah itu, berikan pakan starter (bubuk atau crumble) yang sesuai dengan ukuran mulutnya, sebanyak 3-4 kali sehari dengan porsi yang sedikit.
Pemberian pakan yang berlebihan dapat mencemari air dengan cepat, memicu peningkatan kadar amonia yang fatal bagi benih. Oleh karena itu, penting untuk memantau waktu makan; hentikan pemberian pakan jika lele terlihat sudah tidak agresif. Mengendalikan residu pakan adalah langkah preventif terbaik melawan penurunan kualitas air.
Strategi penting lainnya dalam Perawatan Benih adalah manajemen kepadatan tebar. Kepadatan yang terlalu tinggi akan memicu stres dan sifat kanibalisme pada lele, menyebabkan yang kecil dimangsa yang besar. Lakukan penyortiran (grading) ukuran secara rutin setiap $\approx$ 2 minggu untuk memisahkan lele berdasarkan ukuran seragam.
Selain itu, sanitasi kolam dan benih harus dilakukan secara teratur. Gunakan garam ikan saat persiapan air atau saat penggantian air untuk membunuh patogen. Dengan kolam yang bersih dan benih yang sehat sejak awal, risiko serangan penyakit dan kematian massal dapat diminimalisir secara signifikan.
Dengan menerapkan strategi Perawatan Benih ini—mulai dari aklimatisasi, kontrol kualitas air, pakan yang terukur, hingga penyortiran—Anda meletakkan dasar yang kuat untuk siklus budidaya yang menguntungkan. Benih yang tumbuh sehat di awal akan menjadi lele dewasa berkualitas tinggi siap panen.
